Facebook Gue

Rabu, 12 Oktober 2011

Manajemen dalam Islam

Nama              : Mustamir Arifin
NIM                 : 09 422 017
Fak/jurusan    : Adab/Ilmu Perpustakaan
Mata kuliah    : Peng. Ilmu informasi dan dokumentasi

MANAJEMEN
Definisi manajemen menurut beberapa tokoh :
1.      Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdulrachman dalam buku “KERANGKA POKOK-POKOK MANAJEMEN” bahwa manajemen dapat diartikan sebagai berikut :
a.      Kegiatan0kegiatan auau aktivitas-aktivitas.
b.      Proses, yakini kegiatan dalam rentetan urutan-urutan.
c.       Institute atau orang-orang yang melalukan kegiatan atau proses kegiatan.
2.      Millet (1954) manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.
3.      Kimball and Kimball (1951) manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaan, penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya. Sehinnga dapat di simpulkan bahwa manajemen mutlak di perlukan dalam setiap bidang kegiatan usaha yang melibatkan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui kerja sama srta dengan memanfaatkan sumber-sumber lain.
4.      Drs. Oey Liang Lee manajemen adalah seni dan ilmu perncanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari pada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.




A. MANAJEMEN DALAM ISLAM
Berbicara tentang manajeman, dalam al_qur’an Allah berfirman:
¨bÎ) ÞOä3­/u ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur Îû Ïp­GÅ 5Q$­ƒr& §NèO 3uqtGó$# n?tã ĸöyèø9$# ( ãÎn/yムtøBF{$# ( $tB `ÏB ?ìÏÿx© žwÎ) .`ÏB Ï÷èt/ ¾ÏmÏRøŒÎ) 4 ãNà6Ï9ºsŒ ª!$# öNà6š/u çnrßç6ôã$$sù 4 Ÿxsùr& šcr㍩.xs? ÇÌÈ  
Artinya :
 sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S.Yunus :3)
dari ayat tersebut kita bisa telaah bahwa Allah telah mengatur dan merencanakan kehidupan ini dengan konsep yang tak bisa kita rubah dengan semaunya kita sendiri. Sesuatu yang telah terkonsep tersebut sudah menjadi ketentuan Allah SWT. tinggal bagaimana kita menjalankan dan mematuhi apa yang telah Allah perintahkan bagi kita selaku umat manusia yang beragama. Apapun yang terjadi di dunia ini sudah jauh hari telah Allah rencanakan.
Allah adalah maha pengatur atau manajer yang maha sempurna dalam mengelolah alam dan kehidupan ini. Oleh karenanya Allah adalah maha pengelola maka manusia khususnya ummat islam mewarisi sifat-sifat Allah untuk mengelola kehidupan ini sebagai fungsi dari wakil Allah di bumi, tapi tentu semua itu  kita laksanakan dengan minta pertolongan- Nya.
Sebuah rujukan yang bisa dijadikan bahan pemikiran untuk membicarakan konsep manajemen menurut pandangan Islam adalah bahwa manajemen dipandang dari pendekatan tauhid adalah pemenuhan perjanjian dasar (amanah) antara Tuhan dan manusia, dimana manusia merupakan abdi atau pelayan tuhan dan wakilnya di bumi (khalifah) yang melaksanakan perbuatan-perbuatan baik berdasarkan kepada prinsip-prinsip kerja sama dan konsultasi (shura). Adapun tujuan dari manajemen Islam itu sendiri adalah membangun sebuah peradaban berdasarkan kepada nilai-nilai etika tauhid.
Dengan demikian dapat di katakan bahwa manajemen islam adalah kerangka dari manajemen berada di dalam rahasia penciptaan manusia dan fungsi hidup manusia seperti yabg tertera dalam perjanjian antara manusia dan Allah SWT. di dalam kata roh. Dan metodelogi manajemen islam berada di dalam kerja sama dan diskusi yang di butuhkan di dalam konsep shura kemudian tujuan dari manajemen Islam itu sendiri adalah menegakkan peradaban yang adil tanpa perbuatan-perbuatan yang di larang Allah serta tujuan akhirnya adalah untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Allah berfirman :
ãÎn/yムtøBF{$# šÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# n<Î) ÇÚöF{$# ¢OèO ßlã÷ètƒ Ïmøs9Î) Îû 5Qöqtƒ tb%x. ÿ¼çnâ#yø)ÏB y#ø9r& 7puZy $£JÏiB tbrãès? ÇÎÈ  
Artinya :
 Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (Q.S. As-Sajdah:5)
B. FUNGSI MANAJEMEN
1.Fungsi perencanaan
Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan yang hendak yang dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Bahkan Allah memberikan arahan kepada setiap orang yamg beriman untuk mendesain sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana firmannya dalam al-Qur’an surat Al-Hasyr:18, yang berbunyi :
$pkšr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qà)®?$# ©!$# öÝàZtFø9ur Ó§øÿtR $¨B ôMtB£s% 7tóÏ9 ( (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ  
Artinya :
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Mahdi bin Ibrahim (1997:) mengemukakan bahwa ada beberapa perkara penting untuk diperhatikan demi keberhasilah sebuah perencanaan, yaitu :
1.      Ketelitian dan kejelasan dalam memebentuk tujuan,
2.      Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai.
3.      Keterkaitan antara fase-fase operasional rencan dengan penanggu jawab operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai,
4.      Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat, memprtimbangkan perencanaan, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya.
2.Fungsi pengorganisasian
Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa diluluhlantakan oleh kebathilan yang tersusun rapi.
Pengorganisasian merupakan fase kedua setelah perencanaan yang dibuat sebelumya. Pengorganisasian terjadi karena pekerjaan yang perlu dilaksanakan itu terlalu berat untuk ditangani oleh satu orang saja. Dengan demikian diperlukan tenaga-tenaga bantuan dan terbentuklah suatu kelompok kerjayang efektif. Banyak fikiran, tangan, dan keterampilan dihimpun menjadi satu yang harus dikoordinasi bukan saja untuk diselesaikan tugas-tugas yang bersangkutan, tetapi juga untuk menciptakan kegunaan masing-masing anggota kelompok tersebutterhadap keinginan keterampilan dan pengetahuan.
3. fungsi pengarahan
Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di dalam fungsi pengarahan terdapat empat komponen, yaitu pengarah, yang di beri pengarahan, isi pengarahan, dan metode pengarahan. Pengarah adalah orang yang memberikan pengarahan berupa peritah, larangan dan bimbingan. Yang diberi pengarahan adalah orang yang diinginkandapat merealisasikan pengarahan. Isi pengarahan adalah sesuatu yang disampaikan pengarah baik berupa perintah, larangan, maupun bimbingan. Sedangkan metode pengarahan adalah sistem komunikasi antara pengarah dan yang diberi pengarahan.
4.fungsi pengawasan
Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan sebelumnya.
REFERENSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar