BUKU
BIASA, REFERENS DAN BAHAN RUJUKAN UMUM
A.
Beda
buku referens dan bahan rujukan umum
Prof.
Sulistyo Basuki membedakan pengertian antara buku referens dan buku rujukan
yaitu;
Buku referens/referensi adalah buku yang dirancang untuk mencari
informasi otoritatif atau bila ingin mencari informai otoritatif, bukannya
untuk dibaca dari halaman pertama sampai halaman terakhir, maka buku referens
mencakup terbitan semacam ensiklopedia, kamus, atlas, buku tahunan dan lainnya.
Buku rujukan adalah buku yang digunakan sebagai paduan atau
merupakan buku yang di rujuk dalam sebuah bidang ilmu. Buku rujukan tidak
selalu merupakan buku referens dan demikian sebaliknya. Contoh: karya Thomas
Raffles, The HIstory of Java,” merupakan buku rujukan bagi mereka yang ingin
mempelajari kebudayaan jawa. Buku ini tidak disusun untuk mencari informasi
secara cepat.
Menurut sifat informasinya koleksi rujukan dapat dibedakan atas:
1.
Koleksi rujukan
umum yaitu, koleksi rujukan yang memberikan informasi umum, ruang lingkupnya
luas tanpa batas-batas subjek atau batas lain yang dapat memberikan spesifikasi
tertentu.
2.
Koleksi rujukan
khusus yaitu, koleksi rujukan yang memberikan informasi khusus mengenai subjek
atau pokok bahasan tertentu.
B.
Beda
Buku Biasa Dengan Buku Referens
Buku biasa dibuat dalam bentuk eksposisi bersinambungan artinya dikembangkan
kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, serta bab demi bab. Masing-masing
bagian dikaitkan pada setiap tingkat, artinya dari satu bab ke bab lain, jadi
ada unsur berkesinambungan. Karena buku biasa dapat dibaca secara kontinu, dan
dari segi eksemplarnya buku biasa jauh lebih banyak. Maka lazimnya perpustakaan
meminjamkan buku biasa itu, berbeda dengan buku referens hanya dapat dibaca di
perpustakaan saja serta tidak dipinjamkan.
Sebaliknya buku referens dirancang dengan susunan dan penyajian
untuk keperluan khusus. Cirinya:
1.
Buku referens digunakan
untuk mencari data atau informasi mengenai suatu topik tertentu atau ditujukan
untuk konsultasi,
2.
Buku referens
tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa,
3.
Buku referens sering
kali terdiri dari entri terpotong-potong. Masing-masing entri tidak sama
panjangnya (tampilan entri seperi abjad, subjek dan judul).
4.
Di perpustakaan
buku referens biasanya tidak dipinjamkan karena buku referens diperlukan setiap
waktu konsultasi,
5.
Informasi disusun
untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh, susunannya bisa
menurut abjad, judul, atau kronologis disertai dengan indeks untuk keperluan
temu balik.
Walaupun terdapat ciri buku referens dalam praktek sehari-hari
batas antara buku referens dengan buku biasa tidaklah tajam. Keputusan untuk
menentukan apakah sebuah buiu termasuk buku referens atau buku yang akan
dipinjamkan, itu tergantung pada masing-masing kebijakan dari suatu perpustakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar