kartu katalog |
Kamis, 19 Januari 2012
Minggu, 08 Januari 2012
Kamis, 05 Januari 2012
BEDA ANTARA BUKU BIASA, REFERENS DAN BAHAN RUJUKAN UMUM
BUKU
BIASA, REFERENS DAN BAHAN RUJUKAN UMUM
A.
Beda
buku referens dan bahan rujukan umum
Prof.
Sulistyo Basuki membedakan pengertian antara buku referens dan buku rujukan
yaitu;
Buku referens/referensi adalah buku yang dirancang untuk mencari
informasi otoritatif atau bila ingin mencari informai otoritatif, bukannya
untuk dibaca dari halaman pertama sampai halaman terakhir, maka buku referens
mencakup terbitan semacam ensiklopedia, kamus, atlas, buku tahunan dan lainnya.
Buku rujukan adalah buku yang digunakan sebagai paduan atau
merupakan buku yang di rujuk dalam sebuah bidang ilmu. Buku rujukan tidak
selalu merupakan buku referens dan demikian sebaliknya. Contoh: karya Thomas
Raffles, The HIstory of Java,” merupakan buku rujukan bagi mereka yang ingin
mempelajari kebudayaan jawa. Buku ini tidak disusun untuk mencari informasi
secara cepat.
Menurut sifat informasinya koleksi rujukan dapat dibedakan atas:
1.
Koleksi rujukan
umum yaitu, koleksi rujukan yang memberikan informasi umum, ruang lingkupnya
luas tanpa batas-batas subjek atau batas lain yang dapat memberikan spesifikasi
tertentu.
2.
Koleksi rujukan
khusus yaitu, koleksi rujukan yang memberikan informasi khusus mengenai subjek
atau pokok bahasan tertentu.
B.
Beda
Buku Biasa Dengan Buku Referens
Buku biasa dibuat dalam bentuk eksposisi bersinambungan artinya dikembangkan
kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, serta bab demi bab. Masing-masing
bagian dikaitkan pada setiap tingkat, artinya dari satu bab ke bab lain, jadi
ada unsur berkesinambungan. Karena buku biasa dapat dibaca secara kontinu, dan
dari segi eksemplarnya buku biasa jauh lebih banyak. Maka lazimnya perpustakaan
meminjamkan buku biasa itu, berbeda dengan buku referens hanya dapat dibaca di
perpustakaan saja serta tidak dipinjamkan.
Sebaliknya buku referens dirancang dengan susunan dan penyajian
untuk keperluan khusus. Cirinya:
1.
Buku referens digunakan
untuk mencari data atau informasi mengenai suatu topik tertentu atau ditujukan
untuk konsultasi,
2.
Buku referens
tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa,
3.
Buku referens sering
kali terdiri dari entri terpotong-potong. Masing-masing entri tidak sama
panjangnya (tampilan entri seperi abjad, subjek dan judul).
4.
Di perpustakaan
buku referens biasanya tidak dipinjamkan karena buku referens diperlukan setiap
waktu konsultasi,
5.
Informasi disusun
untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh, susunannya bisa
menurut abjad, judul, atau kronologis disertai dengan indeks untuk keperluan
temu balik.
Walaupun terdapat ciri buku referens dalam praktek sehari-hari
batas antara buku referens dengan buku biasa tidaklah tajam. Keputusan untuk
menentukan apakah sebuah buiu termasuk buku referens atau buku yang akan
dipinjamkan, itu tergantung pada masing-masing kebijakan dari suatu perpustakaan.
PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN
PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN
2.1 Pengertian Pelayanan Referensi
Menurut Lasa, kata referensi berasal
dari bahasa Inggris “ reference” berarti
menunjukkan kepada, menyebut. Sering pula diartikan dengan acuan, rujukan, koleksi ini sengaja
dipersiapkan untuk memberikan inofrmasi, penjelasan dalam hal-hal tertentu. Karena
jenis ini banyak peminatnya dan sering diperlukan, maka pada umumnya tidak boleh
dipinjam untuk dibawa pulang. Kecuali itu mungkin ada pertimbangan lain, misalnya jenis koleksi harganya mahal dan
kadang sulit dicari. Sedangkan
menurut (Sumardji, 1992 : 11) pengertian pelayanan referensi adalah :
1.
Salah
satu kegiatan pokok yang dilakukan di Perpustakaan, yang khusus melayankan koleksi referensi kepada para
pemakai
2.
Suatu
kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai Perpustakaan untuk mencari informasi dengan cara :
-
Menerima
pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunkaan koleksi referensi
-
Memberikan
bimbingan untuk menemukan koleksi referensi yang diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai.
-
Memberikan
bimbingan kepada para pemakai perpustakaan tentang bagaimana menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi
Untuk memudahkan pengenalan, maka dibedakan dengan koleksi lain dengan
memberikan kode “R” Pada sandi pustaka yang tertulis pada punggung buku, atau kartu buku. Sebaiknya koleksi ini
disendirikan dalam almari atau rak khusus
dan lebih baik lagi jika disediakan ruangan khusus referensi.
2.2 Tujuan Pelayanan Referensi
Pelayanan ini lebih dititik beratkan
pada layanan individu agar mereka Mendayagunakan
sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk mampu memperlancar tugas-tugas
keperpustkaan. Juga mereka akan lebih menghemat
tenaga dan waktu.
Pelayanan ini memiliki tujuan-tujuan
antara lain :
a)
Membimbing
pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Mereka
diharapkan mampu mandiri dalam menggunakan
sumber tersebut.
b)
Memilihkan
sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaandalam bidang tertentu
c)
Memberi
pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan mereka. (Lasa, 1994 : 34).
Dengan demikian tujuan utama dari pelayanan referensi adalah
memberikan informasi atau petunjuk serta bantuan dan bimbingan kepada pemakai
atau pengunjung perpustakaan baik untuk mencari informasi ataupun untuk
memperdalam ilmu pengetahuan yang sedang di laksanakan.
2.3 Fungsi Pelayanan Referensi
Menurut Sumardji (1992 : 12) Fungsi pelayanan referensi adalah
sebagai
berikut:
a)
Informasi
yaitu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai
Perpustakaan,
b)
Bimbingan
yaitu Memberikan bimbingan kepada para pemakai Perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam kelompok koleksi
referensi yang tepat sesuai dengan bidnag
masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannya untuk mencari informasi yang dikehendaki,
c)
Pemilihan
yaitu Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu
dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber
yang berdaya guna maksimal.
2.4 Jenis-Jenis Koleksi
Referensi
Seorang pustakawan memerlukan
belajar dan pengalaman bertahun-tahun sebelum
mampu menguasainya. Kemampuan tersebut akan menimbulkan sebutan baru sebagai pustakawan referensi.
Sungguhpun demikian, staf perpustakaan maupun
pemakai perlu memiliki pengetahuan umum mengenai buku referensi beserta cakupanya.
Buku referensi dapat dibagi
berdasarkan jenisnya, formatnya maupun
criteria lainnya. Menurut Sumardji dalam bukunya yang berjudul Koleksi
Referensi di Perpustakaan memberikan definisi tentang Koleksi Referensi antara
lain :
“Kumpulan atau kelompok koleksi perpustakaan
yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya-karya yang bersifat
memberitahu atau menunjukan (informatif/refrensial) mengenai
informasi-informasi tertentu, yang di susun secara sistematis (biasanya secara
alfabetis) untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi” (Sumardji,
1992 : 28) Peranan pustakawan dalam memajukan suatu perpustakaan khususnya
dalam bidang referensi sangatlah penting dalam hal memberikan bantuan mencari
informasi dan menunjukan sumber informasi yang diminta pengguna atau pemakai
perpustakaan, untuk itu dipelukan teknik terentu yakni membina rasa sensitifnya
atas hakekat dan daya guna setiap jenis bahan pustaka yang ada di ruang
referensi. Dengan demikian pustakawan harus benar-benar memahami dan menghayati
:
o
Klasifikasi
semua jenis bahan referensi pada umumnya
o
Hubungan
antara jenis koleksi dengan jenis informasi yang terkandung didalamnya.
Pada umumnya koleksi referensi di golongkan
kedalam dua (2) kelompok antara lain :
a.
Sumber
langsung
Kelompok ini dapat langsung memberikan
informasi yang dibutuhkan pengguna.
Contoh : Kamus, Ensiklopedia, Hadbook, dan sebagainya.
Contoh : Kamus, Ensiklopedia, Hadbook, dan sebagainya.
b.
Sumber
tidak langsung
Kelompok ini tidak dapat memberikan informasi
secara langsung, tetapi hanya memberikan petunjuk atau arahan kepada sumber
informasi yang sebenarnya. Contoh : Abstrak, Indeks, dan Bibliografi.
1. Kamus ; Kamus berisi kata atau istilah yang digunakan dalam suatu subjek,
profesi, yang
disusun menurut abjad yang disertai dengan makna, ejaan, ucapan, pemakaian, dan
sejenisnya.
Kamus dapat dibagi menjadi jenis-jenis seperti berikut:
a. Kamus
bahasa
- Bahasa Nasional artinya bahasa sebuah Negara. Bahasa ini biasa
disebut bahasa pergaulan seperti bahasa Inggris danbahasa Indonesia.
- Dwi bahasa artinya kamus yang memuat kata-kata dan satu bahasa
namun memberikan
makna atau sinonimnya dalam bahasa lain.
- Banyak bahasa artinya sebuah kamus yang memuat kata dari sebuah
bahasa disertai
padananya dalam dua bahasa lain atau lebih
b. Kamus khusus ; Merupakan
kamus yang hanya mendaftarkan istilah yang lazim digunakan dalam sebuah bidang
pengetahuan. Contoh: Kamus biografi.
Kamus ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok berupa :
- Kamus Internasional
- Kamus Nasional
- Kamus Umum
2. Ensiklopedia merupakan cara rujukan cepat yang menjajikan
informasi mengenai
setiap ilmu pengetahuan dan salah satu ilmu pengetahuan. Ensiklopedia ini merupakan gudang
pengetahuan yang memberikan informasi yang berarti. Ensiklopedia lebih cepat
digunakan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan latar belakang yang
berkaitan dengan informasi umum serta pendidikan mandiri. Pemakai menggunakan
ensiklopedia untuk keperluan cabang ilmu pengetahuan, ensiklopedia tidak
didesain untuk dibaca seluruhnya. Susunan ensiklopedia
biasanya menurut abjad di bawah tajuk subjek. Tajuk tersebut dapat
bersifat luas maupun spesifik. Contoh : ensiklopedia umum dan ensiklopedia
khusus
3. Sumber Biografi : Sumber
biografi merupakan sumber informasi penting bagi tugas referens. Sumber tersebut
memberikan keterangan orang khusunya mengenai tanggal lahir dan kematian,
kualifikai, pendidikan, jabatan yang dipegang, dan sumbangan pada bidangnya, masyarakat,
serta alamat orang. Sumber biografi dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti almanak, kamus
biografi, direktori, ensiklopedia, buku panduan lain yang dapat digunakan. Contoh: biografi Adam
Malik
4. Buku Tahunan : Buku
tahunan merupakan terbitan tahunan berisi informasi mutakhir dalam bentuk deskriptif
dana data statistik yang kadang-kadang terbatas pada sebuah sebjek saja.
Buku tahunan bertujuan meliputi kegiatan yang telah berlangsung dalam
periode tertentu, biasanya dari tahun lampau. Misalnya buku tahunan 1998 mencakup
kegiatan tahun 1997. Contoh: Kledoskop Indonesia tahun 1998
5. Almanak ; Almanak hampir sama dengan buku tahunan tetapi memiliki perbedaan tertentu. Pengertian
almanac mencakup dua yaitu :
a. Terbitan tahunan berisi
kalender atau penanggalan, kadang-kadang disertai dengan data astronomi
dan informasi lain
b. Buku tahunan berisi
statistic dan informasi lain kadang-kadang terbatas pada sebuah bidang saja.
Contoh: Whitaker’s Almanack. London: Whitaker, 1869- Tahunan
6. Sumber Geografis, ini
merupakan sumber yang dirancang khusus untuk informasi geografis.
Termasuk dalam sumber geografis ialah gazetir merupakan kamus geografi
mengenai tempat-tempat disusun menurut abjad.
Contoh: Webster’s New
Georaphical Dictionary. Rev ed. Spring field, mass. : G & C Merriam Company, 1972
7. Direktori adalah adftar tokoh atau organisasi atau lembaga yang
disusun secara
sistematik, biasanya menurut abjad atau susunana kelas, subjek dan memberikan data
mengenai nama, alamat, afiliasi, kegiatan, dan sebagainya. Contoh : Directory of
special libraryes in Indonesia. Jakarta : PDII-LIPI, 1985
8. Sumber Rujukan Mutakhir ; Sumber
rujukan mutakhir banyak manfaatnya untuk mencari informasi mengenai peristiwa
mutakhir, baik mengenai Negara ataupun perkembanagan sebuah bidang ilmu
pengetahuan. Contoh
: Facts on file: A Weekly World New Digest. New York: Facts on file, 1940-mingguan
9. Sumber Statistik ; Banyak
terbitan luar negeri mengenai statistic, namaun yang menyangkut Indonesia
masih terbatas. Selama ini terbitan statistik untuk Indonesia didominasi
terbitan Biro Pusat Statistik.Contoh: Statistik Indonesia. Jakarta: Biro Pusat
Statistik, 1950-Tahunan
10. Buku Panduan dan Pedoman (manual) ; Buku panduan merupakan kumpulan berbagai jenis informasi yang disusun secara padat
dan siap pakai khusu dalam sebuah bidang. Buku panduan lazimnya digunakan
sebagai sarana pemeriksa atau menguji data untuk membantu pamakai dalam
tugasnya. Contoh : Guiness Book of World Record. LONDON : Guiness Book tahunan.
Pedoman merupakan buku petunjuk bagaimana melakukan tugas atau bagaimana
mengoperasikan sebuah alat yang disertai dengan penjelasan. Contoh : Panduan
perawatan computer PC
11. Bibliografi, merupakan daftar tersusun rapi yang memuat sumber
primer atau
sumber lain mengenai subjek atau tokoh tertentu. Contoh :Bibliografi Nasional
Indonesia-Terbitan Perpustakaan Nasional RI
2.5 Kegiatan Layanan Referensi
Kegiatan pelayanan referensi dapat
dibagi menjadi 2 (dua) jenis kegiatan pokok
dengan kegiatanya masing-masing seperti berikut:
1. Kegiatan Pokok Pelayanan
Referensi
a.
Memberikan
informasi yang bersifat umum, baik mengenai Perpustakaan yang bersangkutan pada umumnya maupun khususnya mengenai Unit pelayanan Referensi-Nya.
b.
Memberikan
informasi yang bersifat spesifik yang untuk itudiperlukanbahan pustaka koleksi
referensi yang ada di Perpustakaan yang
c.
Memberikan
bantuan penelusur informasi sampai ditemukan informasi yang dibutuhkan para pamakai baik melalui bahan pustaka koleksi referensi Perpustakaan yang bersangkutan
maupun Perpustakaan yang lain.
d.
Memberikan
bantuan untuk menelusur bahan pustaka koleksi referensi yang diperlukan oleh pemakai Perpustakaan dengan menggunakan
catalog, bibliografi, computer dan
alat-alat penelusuran alainnya
e.
Memberikan
bantuan pegarahan kepada para pemakai Perpustakaan untuk menemukan pokok-pokok bahasan pengetrahuan tertentu yang
terdapat di dalam bahan
pustaka koleksi referensi
f.
Memberikan
bimbingan kepada para pamakai untuk mengenal berbagai jenis bahan pustaka koleksi referensi, mengetahui bagaimana cara menggunakan masing-masing, dan
mengetahui cara memilih yang tepat untuk
menemukan informasi yang mereka
masing-masing butuhkan.
2. Kegiatan Penunjang
Pelayanan Referensi
a.
Menjaliln
hubungan kerja sama yang baik dengan Perpustakaan lain atau lembaga pemberi layanan jasa informasi
lain, dalam bidang kegiatan pemberian
layanan jasa penggunaan informasi
b.
Menyelenggarakan
pendidikan secara formal dan klasikal untuk
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para pemakai Perpustakaan tentang bagaimana cara
memilih bahan pustaka koleksi referensi yang tepat dan berbobot
ilmiah sesuai dengan kebutuhan, dan tentang
bagaimana pula cara menggunakan untuk mencari informasi yang dikehendaki
c.
Memperkenalkan
koleksi Perpustakaan kepada masyarakat umum dengan cara :
o Memnyelenggrakan pameran
Perpustakaan
o Menerbitkan bibliografi Perpustakaan yang berisi bahan koleksi apa saja yang dimiliki Perpustakaan yang bersangkutan
d.
Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan
statistic pelaksanaan kegiatan pelayanan
referensi dalm bentuk table-tabel dan grafik-grafik, untuk digunakan sebagai bahan informasi ataupun
sebagai bahan untuk pembuatan
laporan. (Damono, 2001 : 159-167).
2.6. Kwalifikasi Pustakawan
Untuk dapat mencapai tujuan referensi yang baik
maka suatu Perpustakaan harus memiliki Pustakawan yang mempunyai kwalifikasi
sebagai berikut :
1.
Latar
belakang pengetahuan yang sangat luas mengenai kepustakawanan, khususnya dalam
bidang referensi.
2.
Mempunyai
sikap yang sabar, ramah, tekun, cermat, dan telaten.
3.
Bersikap
terbuka dan selalu memberikan batuan kepada para pemakai atau pengguna
perpustakaan.
4.
Memiliki
kemampuan berpikit kritis, kreatif, dan berimajinasi, sehingga mampu memenuhi
kebutuhan informasi pengguna secara cepat, tepat, dan akurat.
5.
Mengetahui
berbagai jenis bahan pustaka yang termasuk dalam kelompok koleksi referensi dan
bagaimanan pula cara penggunaan masing-masingnya.memiliki tanggung jawab yang
luas terhadap profesi dan tugas serta kewajibannya dalam referensi.
Layanan Referensi
Layanan referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengguna
perpustakaan, yang bertujuan untuk membantu mereka dalam penelusuran informasi
rujukan. Melalui layanan referensi ini pengguna perpustakaan dibantu untuk
menemukan dan menelusur informasi secara lebih spesifik dengan pilihan subyek
yang lebih luas, dengan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara
lebih optimal.
Secara garis besar, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masuk dalam
layanan referensi yang didapat dari kegiatan penelusuran bahan rujukan, dapat
di lihat dalam daftar berikut:
No.
|
Klasifikasi Pertanyaan
|
Jenis Pertanyaan
|
Sumber Referensi (Rujukan)
|
1
|
Bahasa
|
Arti, asal kata, definisi,pengejaan, pengucapan, singkatan, istilah, kata
asing, sinonim, lambang dan simbol
|
Kamus
|
2
|
Pemilihan bahan pustaka
|
Buku terbaik di subyek tertentu, terbitan tertentu, perincian
bibliografi, dan lokasi bahan pustaka
|
Bibliografi, katalog penerbit
|
3
|
Data peristiwa
|
Kejadian-kejadian, statistik, tradisi, kebiasaan dan catatan kejadian
|
Almanak, Buku Tahunan
|
4
|
Latar belakang dan pedoman
|
Informasi umum, bahan untuk belajar sendiri dan cara mengerjakan sesuatu
|
Ensiklopedi, buku pegangan, manual, brosur, pamflet, biografi, direktori
|
5
|
Manusia, orang, pribadi
|
Tokoh, pemimpin, spesialis, profesional, pengarang dan orang-orang
terkena
|
Direktori, buku tahunan, almanak, brosur, pamflet
|
6
|
Organisasi dan Lembaga
|
Tujuan, keanggotaan, kegiatan, struktur, nama dan alamat
|
Sumber geografi, peta, atlas dan kamus ilmu bumi
|
7
|
Tempat
|
Lokasi, diskripsi, jarak dan keterangan tempat
|
Alat Peraga (AV)
|
8
|
Ilustrasi
|
Bentuk, model, rupa, warna, film dan rekaman
|
Handbook, buku tahunan, buku pedoman (manual)
|
9
|
Fakta
|
Statistik, kejadian, rumus
|
Lembaran negara, laporan pemerintah, terbitan pemerintah dan data
statistik
|
10
|
Aktifitas
|
Cara mengerjakan, cara membuat dan sebagainya
|
Buku pedoman (manual)
|
11
|
Undang-Undang, Peraturan
|
Perundang-Undangan, peraturan, data dan fakta resmi
|
Lembaran Negara, kitab undang-undang, terbitan pemerintah
|
Langganan:
Postingan (Atom)