Facebook Gue

Senin, 12 Maret 2012

KEGIATAN KATALOGISASI PERPUSTAKAAN

KEGIATAN
KATALOGISASI PERPUSTAKAAN


                                        


DISUSUN OLEH :
1.      MUSTAMIR ARIFIN (09422017)



DOSEN PEMBIMBING :
Dra. NIRMALA

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB
IAIN RADEN FATAH PALEMBANG
Sekretariat :  Jalan Prof.KH.Zainal Abidin Fikri IAIN Raden Fatah Km.3,5
Palembang 30156



Bab 1
KATALOGISASI

  PENDAHULUAN
Informasi di era sekarang berkembang pesat  sejalan dengan berkembangnya ilmu dan teknologi yang mutakhir. Hal ini berdampak terhadap jumlah informasi yang dikemas dalam bentuk tercetak maupun elektronis. Sementara itu jumlah koleksi perpustakaan setiap saat terus bertambah, sehingga perlu dibuatkan sarana temu kembali informasi yang mudah dan cepat. Salah satu sarana temu kembali informasi adalah katalog yang merupakan wakil dokumen bagi koleksi perpustakaan, baik dalam bentuk kartu maupun pangkalan data elektronis. Katalog adalah daftar atau  susunan data, baik secara manual maupun elektronis mengenai buku-buku atau bahan pustaka lainnya yang dimiliki oleh perpustakaan. Katalog dibuat melalui proses  katalogisasi, yaitu kegiatan membuat entri dalam katalog,  menyusun deskripsi bibliografi dan penentuan nomor panggil. Katalog dibentuk menurut aturan tertentu yaitu berpedoman pada AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules Second Edition).

LANGKAH-LANGKAH  PRAKATALOGISASI
Sebelum dilakukan katalogisasi pada bahan pustaka, terdapat dua langkah yang harus dilakukan yaitu:
1.      Pengelompokan bahan pustaka menurut jenisnya, seperti monograf (buku), terbitan berseri (majalah, buletin, laporan tahunan, dsb.) brosur/leaflet, dan bahan bukan buku (non book material seperti: foto, CD, kaset, peta, atlas, slide, dsb.). Hal ini penting dilakukan, karena setiap jenis bahan pustaka berbeda cara pengolahannya.
2.      Pengecekan pada katalog kendali (shelflist) atau pada pangkalan data, untuk memverifikasi keberadaan bahan pustaka dengan judul yang sama (duplikat), sehingga pustakawan tidak perlu mengolah buku tersebut lebih lanjut, cukup dengan menambahkan nomor induk barunya saja, dan mencantumkan nomor panggil (call number) yang sama dengan buku sebelumnya. 

LANGKAH-LANGKAH KATALOGISASI
1.      Proses katalogisasi:
a.       Menentukan tajuk entri utama (main entry) 
b.      Menyusun  deskripsi bibliografis/deskripsi fisik 
c.       Membuat jejakan (khusus katalog bentuk kartu

2.      Pembuatan  catalog dasar/utama










A.     DEFINISI KATALOGISASI

Katalogisasi berasal dari bahasa latin Catalogus yang berarti daftar barang atau benda yang disusun untuk tujuan tertentu.  Katolog adalah daftar koleksi perpustakaan. Katolog bisa disusun berdasarkan alfabetis nama pengarang, judul, nama penerbit dan lain - lain tergantung pustakawan di perpustakaan masing-masing. Katalog merupakan kumpulan buku -buku yang sudah masuk kedalam perpustakaan.
Katalog adalah Presentasi ciri-ciri dari sebuah bahan pustaka atau dokumen (misalnya: judul, pengarang, deskripsi fisik, subyek, dll.) koleksi perpustakaan yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka tersebut yang disusun secara sistematis. Katalogisasi (cataloging): Kegiatan atau proses pembuatan wakil ringkas dari bahan pustaka atau dokumen (buku, majalah, CD-ROM, mikrofilm, dll.). Istilah ini kadang-kadang juga meliputi klasifikasi bahan pustaka dan secara umum penyiapan bahan pustaka untuk digunakan pemakai. Kadang-kadang disebut juga dengan istilah pengindeksan (indexing).
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.
Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Selain untuk alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan sebab kartu katalog mewakili buku-buku yang ada di rak yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
Sedangkan katalog perpustakaan artinya adalah: daftar buku atau bahan lain yang terkumpul di suatu perpustakaan/suatu koleksi; daftar ini disusun menurut suatu susunan yang mudah dikenali;berisi keterangan dari buku;disajikan dalam bentuk tertentu, yang dikatakan dengan susunan yang mudah dikenal adalah menurut abjad, atau menurut simbol klasifikasi dari subjek buku. Sedangkan yang dimaksud dengan keterangan dari buku adalah judul, pengarang, editor, pelukis, penterjemah, keterangan cetakan, imprint, lokasi dan lain sebagainya. Keterangan dari buku ini harus diberikan dalam bentuk dan susunan menurut peraturan katalogisasi. 
Katalogisasi atau pengatalogan adalah proses pembuatan katalog dimana dalam katalog dicantumkan data penting yang terkandung dalam bahan pustaka, baik ciri fisik maupun isi intelektual, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit dan subyek. Jadi katalogisasi adalah proses pengambilan keputusan yang menuntut kemampuan mengintepretasikan dan menerapkan berbagai standar sehingga hal-hal penting dari bahan pustaka terekam menjadi katalog.  Pengatalogan adalah kegiatan menyiapkan pembuatan wakil ringkas dokumen (condensed representations) atau katalog, untuk digunakan sebagai sarana temu kembali, agar dokumen yang dicari dapat ditemukan dengan cepat dan tepat.

B.     TUJUAN KATALOGISASI

Tujuan katalogisasi adalah merupakan sarana yang efisien membantu pengguna perpustakaan dalam memperoleh dokumen. Menurut Cutter (1876) tujuan katalog adalah sebagai berikut:

1.       Memungkin seseorang mememukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan Pengarang, judul atau Subyek,

2.      Menunjukan buku yang dimiliki perpustakaan
a.        oleh pengarang tertentu
b.      berdasarkan subyek tertentu, atau
c.        dalam jenis literature tertentu

3.      Membantu dalam pemilihan buku
a.       berdasarkan edisinya
b.      berdasarkan karakternya

C.     FUNGSI KATALOGISASI

Fungsi katalogisasi secara umum adalah sebagai berikut :

1.      Mencatat bahan pustaka yang ada di perpustakaan untuk memudahkan pengguna,
2.      Mencari atau menelusur pustaka,
3.      mempermudah pencarian buku dalam perpustakaan berdasarkan pengarang, judul dan subyek.

Adapun fungsi dari catalog adalah sebagai berikut :

1.      Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan manggunakan symbol-simbol angka klasifikasi dalam bentuk nomor panggil, atau Menunjukkan dimana bahan pustaka tersebut disimpan,
2.      Sebagai alat/sarana yang disediakan perpustakaan untuk menemukan kembali bahan pustaka yang sudah diketahui pengarang, judul atau subyeknya,
3.      Mendaftar semua buku dan bahan  lain dalam susunan alfabetis nama pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan ke dalam satu tempat khusus perpustakaan untuk memudahkan pencarian entri-entri yang diperlukan,
4.      Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku atau bahan lain di perpustakaan dengan hanya salah satu dari daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.

Katalog merupakan kunci untuk mengetahui isi koleksi dari perpustakaan itu sendiri, antara lain:

1.      Untuk memberi gambaran yang jelas kepada pemakai jasa perpustakaan tentang koleksi buku-buku yang terdapat dan dimiliki oleh suatu perpustakaan,
2.      Untuk menolong pemakai perpustakaan dalam mendapatkan buku yang diperlukan secara tepat dan cepat,
3.      Agar para pengguna perpustakaan mudah mendapatkan bahan pustaka yang diinginkannya,
4.      Sebagai sarana pemilihan buku yang tepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan,
5.      Catalog berfungsi sebagai wakil buku yang memberikam keteerangan yang lengkap tentang ciri-ciri buku,
6.      Catalog berfungsi sebagai “an instrument of communication “yang meninformasikan buku-buku perpustakaan .


D.     JENIS - JENIS KATALOG 

Ada beberapa bentuk katalog sesuai dengan perkembangan perpustakaan itu sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :


a.       Katalog buku,
b.      Katalog berkas, merupakan katalog kumpulan kertas,
c.       Katalog kartu, yaitu kartu katalog berukuran 7,5 cm x 12,5 cm kemudian kartu katalog dijajarkan dalam laci catalog,
d.      Katalog komputer (opac) yaitu katalog terbacakan komputer.

Beberapa jenis katalog berdasarkan bentuknya, seperti :

1.          Katalog Pengarang adalah semua nama pengarang buku, maka semua kartu catalog pengarang yang sudah terkumpul disusun menjadi abjad nama – nama pengarang masing - masing buku.

2.          Katalog Judul adalah catalog yang berbentuk kartu yang kata utamanya adalah judul Buku. Kartu-kartu yang sudah terkumpul disusun menurut abjad judul masing- masing Buku.

Jenis-jenis catalog berdasarkan bentuk fisik adalah sebagai berikut :

a.       Kartu katalog (card katalog)
Terbuat dari karton manila, dnegan ukuran internasional 7,5 x 12,5 c. dibagian tengah sebelah bawah diberi lobang, gunanya untuk pengikat supaya tidak mudah lepas dari susunannya, dalam penyimpanannya kartu-kartu ini disusun didalam laci dengan ukuran yang sesuai, dimana bagian luar dari laci tiket untuk tanda isi dari laci tersebut. Selanjutnya laci ini disimpan didalam almari katalog. Diantara susunan kartu-kartu katalog tersebut diberi kartu penunjuk atau guide card, sebagai penolong untuk mempermudah mancari kartu yang dimaksud. Kartu katalog ini paling praktis didalam praktek, karena mudah menambah, mengurangi dan mengganti. Untuk perpustakaan yang sifatnya tertutup pemakaian bentuk ini kurang praktis, karena pemakai katalog akan berjejal didepan almari katalog.


b.      Katalog berkas (sheap catalog)
Katalog ini merupakan lembaran lepas yang terbuat juga dari karton manila yang dijilid menjadi satu berkas, ukurannya bermacam-macam dan lebih besar dari katalog kartu. Bentuk ini praktis untuk perpustakaan sistem tertutup, karena yang mencari buku tidak berjejal dilemari katalog, katalog berkas bisa diperbanyak dalam beberapa buku.

c.       Katalog buku (book catalog)
Ini dapat diketik, distensil atau dicetak berbentuk buku yang terdiri dari lembaran-lembaran kertas dimana terdapat uraian dari buku-buku perpustakaan tertentu. Katalog ini biasanya paling murah, dan dapat dibuat banyak dan dapat pula dijual. Hanya kesukarannya dalam penambahan, pengurangan dan perbaikan. Setiap kali katalog ini harus diperbaharui, supaya sesuai dengan keadaan.

d.      Katalog OPAC (Online Public Access Catalog)
Program aplikasi yang digunakan perpustakaan, seperti CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynic, Tinlib dan lain-lainya. Berakibat pada diterapkannya system otomasi perpustakaan, yang salah satu kegiatannya adalah pembuatan katalog secara Online. Katalog OPAC banyak digunakan pada berbagai perpustakaan


Selain itu, catalog juga terdiri atas beberapa jenis yaitu :

a.       Katalog Pengarang, Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pengarangnya. Atau ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja. Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog. Penulisan nama pengarang adalah dengan cara menuliskan terlebih dahulu nama keluarga, contoh 

b.      Katalog Judul , Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya. Atau ingin mengetahui judul buku tertentu yang sama telah dikarang oleh pengarang mana saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda. 

c.       Katalog Subyek, Digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama, biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan pembuatan penelitian, makalah dsb. yang membahas suatu subyek tertentu. Melalui katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh berbagai pengarang dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahsan yang sama.


E.      PROSEDUR PENGKATALOGISASI

Kegiatan pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan: 

a.       Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul, pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi bibliografi, menentukan tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya antara lain AACR dan ISBD.
b.      Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek atau topik yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi klasifikasi, pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus. Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau sering disebut katalog yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka

Sistem katalog dibedakan dari susunannya dalam laci katalog, yang terdiri dari:

1.      Sistem katalog abjad,   Katalog susunan abjad terpisah

a.       Katalog pengarang (author catalog)
b.      Katalog judul (title catalog)
c.       Katalog subyek (subject catalog)
d.      Katalog susunan ensiklopedi atau kamus (dictionary catalog)
yaitu catalog yang disusun menurut abjad pengarang, judul dan subyek dalam satu susunan.

2.      Sistem katalog klasifikasi (classified catalog)

Merupakan suatu sistem katalog yang disusun menurut suatu bagian klasifikasi tertentu., terdiri dari tiga susunan yaitu:

a.       Katalog pengarang judul disusun menurut abjad.
b.      Katalog subyek disusun menurut urutan nomor-nomor klasifikasi tertentu.
Indek subyek yang menunjukkan notasi klasifikasi tertentu untuk suatu subyek, umumnya disusun menurut abjad.

Unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah catalog Nama pengarang atau yang dianggap sebagai pengarang Judul buku Judul tambahan Imprint (impressum) untuk menyatakan kota penerbit, penerbit dan tahun terbit; Kolasi untuk menyatakan jumlah halaman keterangan lain dan ukuran buku; Nomor seri bila buku itu mempunyai nomor seri; Anotasi yang merupakan catatan; Tanda buku (call number)

Bab 2
Deskripsi Bibliografi

Pedoman untuk kegiatan deskripsi bibliografi ini adalah AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules Edisi 2), yang mengadopsi ISBD (International Standard Bibliographic Description), atau sudah disadur oleh Perpustakaan Nasional RI dalam bentuk Pedoman Katalogisasi Indonesia. Dalam buku pedoman tersebut pembuatan deskripsi bibliografi bahan pustaka dibagi ke dalam 8 daerah atau bidang. Kedelapan daerah deskripsi lengkap dengan tanda baca yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:

1.      Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab (kepengarangan):
Judul
( ) GMD (General Material Designation)
= judul paralel [spt. judul yang ditulis dalam bahasa lain]
: pernyataan judul lain [spt. anak judul]
/ pengarang pertama, [jika pengarang lebih dari 1, tapi tidak lebih dari 3]
, pengarang ke-2, ke-3 [jika pengarang lebih dari 1, tapi tidak lebih dari 3]
; pengarang lain [spt. penerjemah, ilustrator, narator]

2.      Daerah edisi:
keterangan edisi [spt. cetakan ke berapa, dengan angka Arab]
/ penaggung jawab edisi [jika beda dengan pengarang]

3.      Daerah rincian khusus (untuk buku tidak digunakan).
4.      Daerah penerbitan atau tipe terbitan (dulu disebut impresum):
tempat terbit [kota terbit atau negara, diambil yang ke-1 jika > 1]
: nama penerbit
, tahun terbit [yang terakhir]

5.      Daerah keterangan fisik (kolasi):
jumlah halaman
: ilustrasi [gambar, foto]
; dimensi [dalam cm.]
+ bahan penyerta [spt. jika ada kaset, CD, disket, dll.]

6.      Daerah judul seri:
(judul seri
: keterangan sub seri
; nomor seri)

7.      Daerah catatan
sesuai dengan keperluan, spt. judul asli, bibliografi, indeks dll.

8.      Daerah ISBN (International Standard Book Book Number) dan harga:
ISBN
: harga

Untuk tiap daerah di atas, ditentukan sumber tertentu sebagai sumber informasi yang menjadi dasar pembuatan entri katalog, informasi yang diambil dari luar sumber primer ini dicantumkan dalam kurung siku ([ ]). Adapun sumber informasi primer untuk masing-masing daerah adalah sebagai berikut:



Sebelum melakukan pengetikan kartu katalog langkah pertama yang harus dilakukan adalah  membuat daftar inventaris terlebih dahulu

1.      No. Panggil : 322.1 / HID / t
2.      Pengarang : Komaruddin Hidayat; pengantar, Dawam Rahardjo
3.      Judul : Tragedi Raja Midas: moralitas agama dan krisis modernisme
4.      Edisi / cet. : Cet. 1
5.      Penerbitan : Jakarta: Paramadina, 1998
6.      Kolasi : xv, 337 p; 21 cm.
7.      Catatan : Bibliografi: p. 323-327
8.      ISBN / harga : 979-8321-26-X : Rp. 36.000,-
9.      Jejakan : 1. AGAMA DAN NEGARA I. Rahardjo, Dawam II. Judul
10.  No. inventaris : 990045/c1, 990046/c2, 990124/c3

Dalam pengetikan katalog setiap daerah dalam satu paragraf dipisahkan dengan tanda titik, spasi, dua hyphen, spasi (. -- ). Jika pedoman tersebut diterapkan dalam pengetikan katalog kartu adalah sebagai berikut:




 













Singkatan-singkatan standar yang sering dipakai dalam deskripsi bibliografi adalah:
11.  Daerah 1 : et.al (et alii, artinya and others, jika pengarang lebih dari 3)
12.  Daerah 2 : ed. (edition)
cet. (cetakan)
13.  Daerah 3 : s.l. (sine loco, artinya tempat terbit tidak diketahui)
s.n. (sine nomine, artinya nama penerbit tidak diketahui)
s.a. (sine anno, artinya tahun terbit tidak diketahui)
14.  Daerah 4 : vol. (volume, jika berjilid)
jil. (jilid, jika memakai bahasa Indonesia)
ill. (illustration, jika ada gambar, foto)
cm. (centimeter, ukuran tinggi buku)

Bab 3
Penentuan Tajuk Entri Utama dan Entri Tambahan

Di bawah ini ada beberapa ketentuan untuk menentukan tajuk entri utama dan entri
tambahan bagi sebuah buku atau bahan pustaka:

1.      Karya pengarang tunggal
Karya pengarang tunggal adalah karya yang disusun atau dikarang oleh seorang pengarang. Tajuk entri utama untuk jenis karya ini adalah pada pengarang.
Contoh:
Pintu-pintu Menuju Tuhan / oleh Nurcholish Madjid. Tajuk entri utama pada
Nurcholish Madjid sebagai pengarang, entri tambahan pada judul dan subyek.

2.       Karya pengarang ganda
Yaitu karya oleh dua orang atau lebih, yang bersama-sama menciptakan suatu karya. Karya pengarang ganda ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a.        Karya pengarang ganda dengan pengarang utama Bila suatu karya dikarang oleh dua orang pengarang atau lebih dan seorang di antaranya merupakan pengarang utama, sedangkan yang lain bertindak sebagai pembantu, tajuk entri utama ditentukan pada pengarang utama. Entri tambahan dibuat untuk pengarang pembantu yang pertama kali disebut, judul dan subyek.
Contoh:
Tajuk Subyek untuk Perpustakaan / disusun oleh J.N.B. Tairas dibantu oleh Rojani, Taslimah, Kailani Eryono. Tajuk entri utama pada J.N.B. Tairas, entri tambahan pada Rojani, judul dan subyek.
b.      Karya oleh tiga pengarang
Bila suatu karya dikarang oleh sebanyak-banyaknya tiga pengarang tanpa ada pengarang utama, maka tajuk entri utama ditentukan pada pengarang yang namanya disebut pertama kali pada halaman judul. Entri tambahan dibuat dari dua pengarang lainnya, judul dan subyek.
Contoh:
Kematian Lady Diana Mengguncang Akidah Umat / oleh Ustadz Hartono A. Jais, Ainul Haris Umar Thayib dan Al-Chaidar. Tajuk entri utama pada Ustadz Hartono A. Jais, entri tambahan pada Ainul Haris Umar Thayib dan Al-Chaidar, judul dan subyek.
c.       Karya oleh lebih dari tiga orang
Bila suatu karya dikarang oleh lebih dari tiga orang tanpa ada pengarang utamanya, maka tajuk entri utama ditentukan pada judul, sedang entri tambahan dibuat pada nama pengarang yang pertama kali disebut dan pada subyek.
Contoh:
Sejarah Minangkabau / oleh M.D. Mansoer, Amrin Imran, Mardanas Safwan, Asmaniar Z. Idris, Sidi I Buchari, tajuk entri utamanya pada judul (Sejarah Minangkabau), sedang entri tambahan pada M.D. Mansoer (pengarang yang disebut pertama) dan pada subyek.

1.      Karya kumpulan
Bila suatu karya merupakan karya kumpulan oleh lebih dari tiga orang dan di bawah pimpinan seorang editor atau penyunting serta ada judul kolektifnya, maka tajuk entri utama pada judul kolektif, sedang entri tambahan pada editor atau penyunting dan subyek.
Contoh:
The Oxford Encyclopedia of the Islamic World / Editor in chief, John L. Esposito, tajuk entri utamanya pada judul (The Oxford …), sedang entri tambahan pada John L. Esposito (editor), dan subyek.
Agenda Aksi Liberalisasi Ekonomi dan Politik di Indonesia / kumpulan tulisan 18 orang (Rizal Ramli, Anggito Abimanyu, Hamzah Haz, Dawam Rahardjo … dkk, ketua tim editor, Kumala Hadi, tajuk entri utama pada judul (Agenda aksi …), entri tambahan pada Kumala Hadi (editor) dan pada subyek.

2.      Karya campuran
Bila ada beberapa pengarang telah menyumbangkan isi kecendekiaan pada suatu karya dengan fungsi yang berbeda-beda (penerjemah, penyadur, penggubah, dll.), maka sifat kepengarangannya adalah campuran. Penentuan tajuk entri utama tergantung pada peranan pengarang dalam karya itu:

a.       Terjemahan
Bila merupakan karya terjemahan, maka tajuk entri utamanya ditentukan pada pengarang asli, entri tambahan dibuat pada penerjemah, judul dan subyek.
Contoh:
Pergulatan Mencari Islam: Perjalanan Religius Roger Garaudy / oleh Muhsin al-Mayli, diterjemahkan oleh, Rifyal Ka’bah, tajuk entri utama pada Muhsin al-Mayli (pengarang asli), sedang entri tambahan pada Rifyal Ka’bah (penerjemah), judul dan subyek.
b.      Saduran
Bila merupakan karya saduran (ringkasan, uraian), maka tajuk entri utama bukan pada pengarang asli, tetapi pada penyadur, sedang entri tambahan pada pengarang asli, judul dan subyek.
Contoh:
Sahih Muslim bi Syarh al-Nawawi / oleh Imam Nawawi, tajuk entri utama pada Imam Nawawi (pembuat syarah), sedang entri tambahan pada Imam Muslim (pengarang asli Sahih Muslim), judul dan subyek.

3.      Karya anonim
Yaitu karya yang tidak diketahui pengarangnya atau nama pengarangnya tidak jelas. Jenis karya ini tajuk entri utamanya ditetapkan pada judul.



4.      Karya badan korporasi
Badan korporasi adalah suatu organisasi atau kumpulan orang-orang yang dikenal dengan nama tertentu dan bertindak atau dapat bertindak atas namanya sebagai suatu kesatuan. Badan korporasi dianggap sebagai pengarang, jika isi publikasi itu adalah tanggung jawab badan bersangkutan dan bukan tanggung jawab anggotanya walaupun nama seorang anggota tercantum sebagai penyusun. Tajuk entri utama untuk karya ini ditetapkan pada nama badan korporasi, sedang entri tambahan pada judul dan subyek serta nama orang yang menyusun (jika disebut di halaman judul dan dianggap perlu).
Contoh:
Islam, Alim Ulama dan Pembangunan / Pusat Da’wah Islam Indonesia, tajuk entri utama pada Pusat Da’wah Islam Indonesia (badan korporasi), entri tambahan pada judul dan subyek.

BAB 4
KEGIATAN PASCA KATALOG

A.     Fisik dan kelengkapan bahan pustaka

Apa bila bahan pustaka telah dibuat katalognya, maka kegiatan selanjutnya adalah penyiapan bahan pustaka tersebut, yang lazim disebut kegiatan pasca katalog, kegiatan ini meliputi:

1.      Mengetik kartu
Jumlah kartu yang diketik disesuaikan dengan jajran yang akan dibuat katalog kartu itu hendaknya terbuat dari kertas yang agak tebal, agar tahan lama dan tidak mudah rusak atau robek. Sekarang tersedia kartu katalog yang dapat diketik melalui komputer dan manual.

2.      Persiapan buku
a.       Menempelkan label pada punggung buku
b.      Menempelkan kantong buku dan slip tanggal kembali
c.       Membuat dan memasukkan kartu buku
3.      Menjajarkan kartu katalog
Mengurutkan secara sistematis
4.      Menyimpan atau menyusun bahan pustaka di rak perpustakaan
5.      Bila dianggap perlu juga dilakukan penjilidan dan penyampulan. Meskipun bukunya baru, akan tetapi karena buku tersebut akan digunakan oleh banyak orang, maka perlu dijilid awal dan disampul.

B.     Filing kartu katalog

Kartu-kartu katalog yang telah dibuat baik kartu katalog judul, pengarang ataupun subjek perlu disimpan secara baik dan ditempatkan pada laci katalog serta pengaturannya dilakukan secara sisitematis sehingga mempermudah penemuan kembali infiormasi/ bahan pustaka yang ada dalam jajaran di rak secara cepat dan tepat
Untuk pengaturan dan penyimpanan yang cepat dan sistematis tersebut, terlebih dahulu harus ditetapkan cara yang digunakan perpustakaan yang lazim digunakan:

1.      Mengabjad
Menyusun / menjajarkan kartu katalog berdasarkan abajad a - z
2.      Menyusun angka
Berdasarkan urut angka

BEBERAPA CONTOH KATALOG KARTU
Tajuk Entri Utama Pada Pengarang
1.      Kartu Utama
322.1
Hid     Hidayat, Komaruddin
t         Tragedi Raja Midas : moralitas agama      dan krisis
        modernisme / Komaruddin Hidayat; pengantar, Dawam
        Rahardjo. -- Cet. 1. -- Jakarta: Paramadina, 1998.
        xv, 337 p.; 21 cm.

    Bibliografi: p. 323-327.
    979-8321-26-X : Rp. 36.000,-
1.  AGAMA DAN NEGARA  I. Rahardjo, Dawam II. Judul
990045/c1, 990046/c2, 990124/c3
2.        Kartu Tambahan Subyek:

AGAMA DAN NEGARA
322.1
Hid       Hidayat, Komaruddin
T          Tragedi Raja Midas : moralitas agama dan krisis
    modernisme / Komaruddin Hidayat; pengantar, Dawam
    Rahardjo. -- Cet. 1. -- Jakarta: Paramadina, 1998.
 xv, 337 p.; 21 cm.

 Bibliografi: p. 323-327
 979-8321-26-X

3.        Kartu Tambahan Orang (Pengarang 2, 3, penerjemah, pengantar, dll.):


Rahardjo, Dawam
322.1
Hid        Hidayat, Komaruddin
t            Tragedi Raja Midas : moralitas agama dan krisis
modernisme / Komaruddin Hidayat; pengantar, Dawam
Rahardjo. -- Cet. 1. -- Jakarta: Paramadina,1998.
  xv, 337 p.; 21 cm.

  Bibliografi: p. 323-327.
  979-8321-26-X






4.        Kartu Tambahan Judul

Tragedi Raja Midas : moralitas . . .
322.1
Hid        Hidayat, Komaruddin
t            Tragedi Raja Midas : moralitas agama dan krisis
modernisme / Komaruddin Hidayat; pengantar, Dawam
Rahardjo. -- Cet. 1. -- Jakarta: Paramadina,1998.
  xv, 337 p.; 21 cm.

  Bibliografi: p. 323-327.
  979-8321-26-X

TAJUK ENTRI UTAMA PADA JUDUL

1.      Kartu Utama

2X0.03
OXF        The Oxford encyclopedia of the Islamic world /
  Editor in chief, John L. Esposito. -- New York:
  Oxford University Press, 1995.
4 vol.: ill.; 32 cm.

Indeks di vol. 4.
0-19-506613-8: Rp. 7.500.000,-

1.  ISLAM - ENSIKLOPEDI I. Esposito, John L.

No. Inv.: V.1: 99242, V.2: 99243, V.3:99244, V.5: 99246



2.      Kartu Tambahan Subyek

ISLAM - ENSIKLOPEDI
2X0.03
OXF      The Oxford encyclopedia of the Islamic world / Editor in chief, John L. Esposito. -- New York:
Oxford University Press, 1995.
    4 vol.: ill.; 32 cm.

    Indeks di vol. 4.
    0-19-506613-8

3.      Kartu Tambahan Editor

Esposito, John L.
2X0.03
OXF        The Oxford encyclopedia of the Islamic world / Editor
   in chief, John L. Esposito. -- New York: Oxford   University Press, 1995.
   4 vol.: ill.; 32 cm.

   Indeks di vol. 4.
   0-19-506613-8



Catatan:
Semua kartu katalog di atas dijajarkan di laci katalog sesuai dengan jenis katalognya dengan sistematika tertentu. Katalog nama orang, baik pengarang utama, tambahan, penerjemah, editor dll. dijajarkan secara alfabetis (menurut urutan abjad) di laci katalog pengarang. Katalog judul dijajarkan secara alfabetis di laci katalog judul. Katalog subyek juga dijajarkan secara alfabetis di laci katalog subyek. Selain itu, perpustakaan hendaknya membuat satu kartu tambahan lagi yang disebut shelflist (kartu pengrakan) yang persisi seperti kartu utama, namun dijajarkan di laci tersendiri sesuai dengan susunan buku di rak, yaitu menurut urutan nomor panggil (call number). Kartu pengrakan ini berfungsi apabila perpustakaan akan mengadakan penghitungan buku (stock opname) atau inventarisasi ulang koleksi, untuk mengetahui secara riil jumlah koleksi setelah perpustakaan berjalan beberapa tahun.

PENUTUP
Apa yang diuraikan dalam makalah ini hanyalah sebagian kecil dari peraturan-peraturan dasar katalogisasi deskriptif, agar dapat melakukan katalogisasi deskriptif dengan baik dan benar dituntut penguasaan peraturan secara mendalam dengan mempelajari “AACR2 atau Peraturan Katalogisasi Indonesia”.