Facebook Gue

Kamis, 05 Januari 2012

BEDA ANTARA BUKU BIASA, REFERENS DAN BAHAN RUJUKAN UMUM


BUKU BIASA,  REFERENS DAN BAHAN RUJUKAN UMUM
A.    Beda buku referens dan bahan rujukan umum
Prof. Sulistyo Basuki membedakan pengertian antara buku referens dan buku rujukan yaitu;
Buku referens/referensi adalah buku yang dirancang untuk mencari informasi otoritatif atau bila ingin mencari informai otoritatif, bukannya untuk dibaca dari halaman pertama sampai halaman terakhir, maka buku referens mencakup terbitan semacam ensiklopedia, kamus, atlas, buku tahunan dan lainnya.
Buku rujukan adalah buku yang digunakan sebagai paduan atau merupakan buku yang di rujuk dalam sebuah bidang ilmu. Buku rujukan tidak selalu merupakan buku referens dan demikian sebaliknya. Contoh: karya Thomas Raffles, The HIstory of Java,” merupakan buku rujukan bagi mereka yang ingin mempelajari kebudayaan jawa. Buku ini tidak disusun untuk mencari informasi secara cepat.
Menurut sifat informasinya koleksi rujukan dapat dibedakan atas:
1.      Koleksi rujukan umum yaitu, koleksi rujukan yang memberikan informasi umum, ruang lingkupnya luas tanpa batas-batas subjek atau batas lain yang dapat memberikan spesifikasi tertentu.
2.      Koleksi rujukan khusus yaitu, koleksi rujukan yang memberikan informasi khusus mengenai subjek atau pokok bahasan tertentu.

B.     Beda Buku Biasa Dengan Buku Referens
Buku biasa dibuat dalam bentuk eksposisi bersinambungan artinya dikembangkan kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, serta bab demi bab. Masing-masing bagian dikaitkan pada setiap tingkat, artinya dari satu bab ke bab lain, jadi ada unsur berkesinambungan. Karena buku biasa dapat dibaca secara kontinu, dan dari segi eksemplarnya buku biasa jauh lebih banyak. Maka lazimnya perpustakaan meminjamkan buku biasa itu, berbeda dengan buku referens hanya dapat dibaca di perpustakaan saja serta tidak dipinjamkan.
Sebaliknya buku referens dirancang dengan susunan dan penyajian untuk keperluan khusus. Cirinya:
1.      Buku referens digunakan untuk mencari data atau informasi mengenai suatu topik tertentu atau ditujukan untuk konsultasi,
2.      Buku referens tidak dimaksudkan untuk dibaca seperti buku biasa,
3.      Buku referens sering kali terdiri dari entri terpotong-potong. Masing-masing entri tidak sama panjangnya (tampilan entri seperi abjad, subjek dan judul).
4.      Di perpustakaan buku referens biasanya tidak dipinjamkan karena buku referens diperlukan setiap waktu konsultasi,
5.      Informasi disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh, susunannya bisa menurut abjad, judul, atau kronologis disertai dengan indeks untuk keperluan temu balik.
Walaupun terdapat ciri buku referens dalam praktek sehari-hari batas antara buku referens dengan buku biasa tidaklah tajam. Keputusan untuk menentukan apakah sebuah buiu termasuk buku referens atau buku yang akan dipinjamkan, itu tergantung pada masing-masing kebijakan dari suatu perpustakaan.

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN


PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN
2.1 Pengertian Pelayanan Referensi
Menurut Lasa, kata referensi berasal dari bahasa Inggris “ reference” berarti menunjukkan kepada, menyebut. Sering pula diartikan dengan acuan, rujukan, koleksi ini sengaja dipersiapkan untuk memberikan inofrmasi, penjelasan  dalam hal-hal tertentu. Karena jenis ini banyak peminatnya dan sering diperlukan, maka pada umumnya tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang. Kecuali itu mungkin ada pertimbangan lain, misalnya jenis koleksi harganya mahal dan kadang sulit dicari. Sedangkan menurut (Sumardji, 1992 : 11) pengertian pelayanan referensi adalah :
1.         Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan di Perpustakaan, yang khusus melayankan koleksi referensi kepada para pemakai
2.         Suatu kegiatan pelayanan untuk membantu para pemakai Perpustakaan untuk mencari informasi dengan cara :
-      Menerima pertanyaan-pertanyaan dari para pemakai perpustakaan dan kemudian menjawab dengan menggunkaan koleksi referensi
-      Memberikan bimbingan untuk menemukan koleksi referensi yang diperlukan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai.
-      Memberikan bimbingan kepada para pemakai perpustakaan tentang bagaimana menggunakan setiap bahan pustaka koleksi referensi Untuk memudahkan pengenalan, maka dibedakan dengan koleksi lain dengan memberikan kode “R” Pada sandi pustaka yang tertulis pada punggung  buku, atau kartu buku. Sebaiknya koleksi ini disendirikan dalam almari atau rak khusus dan lebih baik lagi jika disediakan ruangan khusus referensi.

2.2 Tujuan Pelayanan Referensi
Pelayanan ini lebih dititik beratkan pada layanan individu agar mereka Mendayagunakan sumber-sumber rujukan itu. Kemandirian ini sangat penting untuk mampu memperlancar tugas-tugas keperpustkaan. Juga mereka akan lebih menghemat tenaga dan waktu.
Pelayanan ini memiliki tujuan-tujuan antara lain :
a)         Membimbing pengguna jasa perpustakaan agar memanfaatkan semaksimal mungkin akan koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan. Mereka diharapkan mampu mandiri dalam menggunakan sumber tersebut.
b)        Memilihkan sumber rujukan yang lebih tepat untuk menjawab pertanyaandalam bidang tertentu
c)         Memberi pengarahan kepada pengguna untuk memperluas wawasan mereka. (Lasa, 1994 : 34).

Dengan demikian tujuan  utama dari pelayanan referensi adalah memberikan informasi atau petunjuk serta bantuan dan bimbingan kepada pemakai atau pengunjung perpustakaan baik untuk mencari informasi ataupun untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang sedang di laksanakan.

2.3 Fungsi Pelayanan Referensi
Menurut Sumardji (1992 : 12) Fungsi pelayanan referensi adalah sebagai
berikut:
a)         Informasi yaitu memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan oleh para pemakai Perpustakaan,
b)        Bimbingan yaitu Memberikan bimbingan kepada para pemakai Perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang tepat sesuai dengan bidnag masing-masing, dan bagaimana pula cara menggunakannya untuk mencari informasi yang dikehendaki,
c)         Pemilihan yaitu Memberikan petunjuk tentang bagaimana cara memilih bahan pustaka dalam kelompok koleksi referensi yang bermutu dan berbobot ilmiah agar diperoleh sumber yang berdaya guna maksimal.

2.4  Jenis-Jenis Koleksi Referensi
Seorang pustakawan memerlukan belajar dan pengalaman bertahun-tahun sebelum mampu menguasainya. Kemampuan tersebut akan menimbulkan sebutan baru sebagai pustakawan referensi. Sungguhpun demikian, staf perpustakaan maupun pemakai perlu memiliki pengetahuan umum mengenai buku referensi beserta cakupanya.
Buku referensi dapat dibagi berdasarkan jenisnya, formatnya maupun criteria lainnya. Menurut Sumardji dalam bukunya yang berjudul Koleksi Referensi di Perpustakaan memberikan definisi tentang Koleksi Referensi antara lain :
“Kumpulan atau kelompok koleksi perpustakaan yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya-karya yang bersifat memberitahu atau menunjukan (informatif/refrensial) mengenai informasi-informasi tertentu, yang di susun secara sistematis (biasanya secara alfabetis) untuk digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi” (Sumardji, 1992 : 28) Peranan pustakawan dalam memajukan suatu perpustakaan khususnya dalam bidang referensi sangatlah penting dalam hal memberikan bantuan mencari informasi dan menunjukan sumber informasi yang diminta pengguna atau pemakai perpustakaan, untuk itu dipelukan teknik terentu yakni membina rasa sensitifnya atas hakekat dan daya guna setiap jenis bahan pustaka yang ada di ruang referensi. Dengan demikian pustakawan harus benar-benar memahami dan menghayati :
o    Klasifikasi semua jenis bahan referensi pada umumnya
o    Hubungan antara jenis koleksi dengan jenis informasi yang terkandung didalamnya.

Pada umumnya koleksi referensi di golongkan kedalam dua (2) kelompok antara lain :
a.         Sumber langsung
Kelompok ini dapat langsung memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna.
Contoh : Kamus, Ensiklopedia, Hadbook, dan sebagainya.
b.         Sumber tidak langsung
Kelompok ini tidak dapat memberikan informasi secara langsung, tetapi hanya memberikan petunjuk atau arahan kepada sumber informasi yang sebenarnya. Contoh : Abstrak, Indeks, dan Bibliografi.

1.  Kamus ; Kamus berisi kata atau istilah yang digunakan dalam suatu subjek, profesi,  yang disusun menurut abjad yang disertai dengan makna, ejaan, ucapan,  pemakaian, dan sejenisnya.
Kamus dapat dibagi menjadi jenis-jenis seperti berikut:
a.  Kamus bahasa 
- Bahasa Nasional artinya bahasa sebuah Negara. Bahasa ini biasa disebut bahasa pergaulan seperti bahasa Inggris danbahasa Indonesia.
- Dwi bahasa artinya kamus yang memuat kata-kata dan satu bahasa namun  memberikan makna atau sinonimnya dalam bahasa lain.
- Banyak bahasa artinya sebuah kamus yang memuat kata dari sebuah bahasa  disertai padananya dalam dua bahasa lain atau lebih
b. Kamus khusus ; Merupakan kamus yang hanya mendaftarkan istilah yang lazim digunakan  dalam sebuah bidang pengetahuan. Contoh: Kamus biografi.  Kamus ini dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok berupa :
-  Kamus Internasional
-   Kamus Nasional
-  Kamus Umum

2. Ensiklopedia merupakan cara rujukan cepat yang menjajikan informasi  mengenai setiap ilmu pengetahuan dan salah satu ilmu pengetahuan. Ensiklopedia  ini merupakan gudang pengetahuan yang memberikan informasi yang berarti.  Ensiklopedia lebih cepat digunakan untuk mencari jawaban terhadap pertanyaan  latar belakang yang berkaitan dengan informasi umum serta pendidikan mandiri.  Pemakai menggunakan ensiklopedia untuk keperluan cabang ilmu pengetahuan,  ensiklopedia tidak didesain untuk dibaca seluruhnya.   Susunan ensiklopedia biasanya menurut abjad di bawah tajuk subjek.  Tajuk tersebut dapat bersifat luas maupun spesifik. Contoh : ensiklopedia umum  dan ensiklopedia khusus

3. Sumber Biografi : Sumber biografi merupakan sumber informasi penting bagi tugas referens.  Sumber tersebut memberikan keterangan orang khusunya mengenai tanggal lahir  dan kematian, kualifikai, pendidikan, jabatan yang dipegang, dan sumbangan pada  bidangnya, masyarakat, serta alamat orang. Sumber biografi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti almanak,  kamus biografi, direktori, ensiklopedia, buku panduan lain yang dapat digunakan.  Contoh: biografi Adam Malik

4. Buku Tahunan : Buku tahunan merupakan terbitan tahunan berisi informasi mutakhir  dalam bentuk deskriptif dana data statistik yang kadang-kadang terbatas pada  sebuah sebjek saja. Buku tahunan bertujuan meliputi kegiatan yang telah  berlangsung dalam periode tertentu, biasanya dari tahun lampau. Misalnya buku  tahunan 1998 mencakup kegiatan tahun 1997. Contoh: Kledoskop Indonesia tahun  1998

5. Almanak ; Almanak hampir sama dengan buku tahunan tetapi memiliki perbedaan  tertentu. Pengertian almanac mencakup dua yaitu :  
a.  Terbitan tahunan berisi kalender atau penanggalan, kadang-kadang disertai  dengan data astronomi dan informasi lain
b.  Buku tahunan berisi statistic dan informasi lain kadang-kadang terbatas pada  sebuah bidang saja. Contoh: Whitaker’s Almanack. London: Whitaker, 1869- Tahunan

6. Sumber Geografis,  ini merupakan sumber yang dirancang khusus untuk  informasi geografis. Termasuk dalam sumber geografis ialah gazetir merupakan  kamus geografi mengenai tempat-tempat disusun menurut abjad.  Contoh:   Webster’s New Georaphical Dictionary. Rev ed. Spring field, mass. : G & C  Merriam Company, 1972

7. Direktori adalah adftar tokoh atau organisasi atau lembaga yang disusun  secara sistematik, biasanya menurut abjad atau susunana kelas, subjek dan  memberikan data mengenai nama, alamat, afiliasi, kegiatan, dan sebagainya.  Contoh : Directory of special libraryes in Indonesia. Jakarta : PDII-LIPI, 1985

8. Sumber Rujukan Mutakhir ; Sumber rujukan mutakhir banyak manfaatnya untuk mencari informasi  mengenai peristiwa mutakhir, baik mengenai Negara ataupun perkembanagan  sebuah bidang ilmu pengetahuan.  Contoh : Facts on file: A Weekly World New Digest. New York: Facts   on file,  1940-mingguan

9. Sumber Statistik ; Banyak terbitan luar negeri mengenai statistic, namaun yang  menyangkut Indonesia masih terbatas. Selama ini terbitan statistik untuk  Indonesia didominasi terbitan Biro Pusat Statistik.Contoh: Statistik Indonesia. Jakarta: Biro Pusat Statistik, 1950-Tahunan

10. Buku Panduan dan Pedoman (manual) ; Buku panduan merupakan kumpulan berbagai jenis informasi yang  disusun secara padat dan siap pakai khusu dalam sebuah bidang. Buku panduan  lazimnya digunakan sebagai sarana pemeriksa atau menguji data untuk membantu  pamakai dalam tugasnya. Contoh : Guiness Book of World Record. LONDON :  Guiness Book tahunan. Pedoman merupakan buku petunjuk bagaimana melakukan tugas atau  bagaimana mengoperasikan sebuah alat yang disertai dengan penjelasan.  Contoh : Panduan perawatan computer PC

11. Bibliografi, merupakan daftar tersusun rapi yang memuat sumber primer  atau sumber lain mengenai subjek atau tokoh tertentu.  Contoh :Bibliografi Nasional Indonesia-Terbitan Perpustakaan Nasional RI   

2.5 Kegiatan Layanan Referensi
Kegiatan pelayanan referensi dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis kegiatan pokok dengan kegiatanya masing-masing seperti berikut:

1.  Kegiatan Pokok Pelayanan Referensi
a.         Memberikan informasi yang bersifat umum, baik mengenai Perpustakaan yang bersangkutan pada umumnya maupun khususnya mengenai Unit pelayanan Referensi-Nya.
b.         Memberikan informasi yang bersifat spesifik yang untuk itudiperlukanbahan pustaka koleksi referensi yang ada di Perpustakaan yang
c.         Memberikan bantuan penelusur informasi sampai ditemukan informasi yang dibutuhkan para pamakai baik melalui bahan pustaka koleksi referensi Perpustakaan yang bersangkutan maupun Perpustakaan yang lain.
d.         Memberikan bantuan untuk menelusur bahan pustaka koleksi referensi yang diperlukan oleh pemakai Perpustakaan dengan menggunakan catalog, bibliografi, computer dan alat-alat penelusuran alainnya
e.         Memberikan bantuan pegarahan kepada para pemakai Perpustakaan untuk menemukan pokok-pokok bahasan pengetrahuan tertentu yang terdapat di dalam bahan pustaka  koleksi referensi
f.          Memberikan bimbingan kepada para pamakai untuk mengenal berbagai jenis bahan pustaka koleksi referensi, mengetahui bagaimana cara menggunakan masing-masing, dan mengetahui cara memilih yang tepat untuk menemukan informasi yang mereka  masing-masing butuhkan.

2.  Kegiatan Penunjang Pelayanan Referensi
a.         Menjaliln hubungan kerja sama yang baik dengan Perpustakaan lain atau lembaga pemberi layanan jasa informasi lain, dalam bidang kegiatan pemberian layanan jasa penggunaan informasi
b.         Menyelenggarakan pendidikan secara formal dan klasikal untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para pemakai Perpustakaan tentang bagaimana cara memilih bahan pustaka koleksi  referensi yang tepat dan berbobot ilmiah sesuai dengan kebutuhan, dan tentang bagaimana pula cara menggunakan untuk mencari informasi yang dikehendaki
c.         Memperkenalkan koleksi Perpustakaan kepada masyarakat umum dengan cara :
o     Memnyelenggrakan pameran Perpustakaan
o    Menerbitkan bibliografi Perpustakaan yang berisi bahan  koleksi apa saja yang dimiliki Perpustakaan yang bersangkutan
d.          Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan statistic pelaksanaan kegiatan pelayanan referensi dalm bentuk table-tabel dan grafik-grafik, untuk digunakan sebagai bahan informasi ataupun sebagai bahan untuk pembuatan laporan. (Damono, 2001 : 159-167).

2.6. Kwalifikasi Pustakawan
Untuk dapat mencapai tujuan referensi yang baik maka suatu Perpustakaan harus memiliki Pustakawan yang mempunyai kwalifikasi sebagai berikut :
1.           Latar belakang pengetahuan yang sangat luas mengenai kepustakawanan, khususnya dalam bidang referensi.
2.           Mempunyai sikap yang sabar, ramah, tekun, cermat, dan telaten.
3.           Bersikap terbuka dan selalu memberikan batuan kepada para pemakai atau pengguna perpustakaan.
4.           Memiliki kemampuan berpikit kritis, kreatif, dan berimajinasi, sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna secara cepat, tepat, dan akurat.
5.           Mengetahui berbagai jenis bahan pustaka yang termasuk dalam kelompok koleksi referensi dan bagaimanan pula cara penggunaan masing-masingnya.memiliki tanggung jawab yang luas terhadap profesi dan tugas serta kewajibannya dalam referensi.
Layanan Referensi
Layanan referensi adalah layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan, yang bertujuan untuk membantu mereka dalam penelusuran informasi rujukan. Melalui layanan referensi ini pengguna perpustakaan dibantu untuk menemukan dan menelusur informasi secara lebih spesifik dengan pilihan subyek yang lebih luas, dengan memanfaatkan sarana penelusuran yang tersedia secara lebih optimal.
Secara garis besar, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang masuk dalam layanan referensi yang didapat dari kegiatan penelusuran bahan rujukan, dapat di lihat dalam daftar berikut:
No.
Klasifikasi Pertanyaan
Jenis Pertanyaan
Sumber Referensi (Rujukan)
1
Bahasa
Arti, asal kata, definisi,pengejaan, pengucapan, singkatan, istilah, kata asing, sinonim, lambang dan simbol
Kamus
2
Pemilihan bahan pustaka
Buku terbaik di subyek tertentu, terbitan tertentu, perincian bibliografi, dan lokasi bahan pustaka
Bibliografi, katalog penerbit
3
Data peristiwa
Kejadian-kejadian, statistik, tradisi, kebiasaan dan catatan kejadian
Almanak, Buku Tahunan
4
Latar belakang dan pedoman
Informasi umum, bahan untuk belajar sendiri dan cara mengerjakan sesuatu
Ensiklopedi, buku pegangan, manual, brosur, pamflet, biografi, direktori
5
Manusia, orang, pribadi
Tokoh, pemimpin, spesialis, profesional, pengarang dan orang-orang terkena
Direktori, buku tahunan, almanak, brosur, pamflet
6
Organisasi dan Lembaga
Tujuan, keanggotaan, kegiatan, struktur, nama dan alamat
Sumber geografi, peta, atlas dan kamus ilmu bumi
7
Tempat
Lokasi, diskripsi, jarak dan keterangan tempat
Alat Peraga (AV)
8
Ilustrasi
Bentuk, model, rupa, warna, film dan rekaman
Handbook, buku tahunan, buku pedoman (manual)
9
Fakta
Statistik, kejadian, rumus
Lembaran negara, laporan pemerintah, terbitan pemerintah dan data statistik
10
Aktifitas
Cara mengerjakan, cara membuat dan sebagainya
Buku pedoman (manual)
11
Undang-Undang, Peraturan
Perundang-Undangan, peraturan, data dan fakta resmi
Lembaran Negara, kitab undang-undang, terbitan pemerintah